Thursday, June 14, 2012

Esmosi deh

Pernah suatu hari saya ngepost satu tweet di jaringan sosial twitter. Apa sih gunanya emosi? Karena pada waktu itu seakan - akan berbagai keadaan di sekitar membuat saya sedikit 'naik' sampai - sampai saya menanyakan hal itu. Buat apa sih ada. Mendingan ditiadakan aja gitu kan lebih enak. Tidak ada yang marah - marah, kesel - kesel, ngedumel seperti wong edan ngomong sendiri. Nah tapi saya lupa kalau orang tertawa, orang menangis bahagia, orang bersimpati, itu karena ada emosi. Dan emosi adalah salah satu peranan yang cukup besar untuk menghantar seseorang kepada decision yang dia ambil.



Sebagai balasan dari tweet saya, ada teman saya yang me re-tweet supaya membedakan kita dari binatang, supaya hidup lebih berwarna, dan banyak lainnya. Saya lupa. Ya itu tidak ada salahnya. Tetapi kalau membedakan dari binatang, sepertinya tidak juga. Mereka juga punya emosi, nah bagaimana cara mengaturnya itulah hanya manusia yang tahu. Akal budi. Sedikit terpeleset, kalau ngomong soal manusia dan binatang, akhir - akhir ini kok jaman seperti sudah tidak dapat membedakan gitu which is which. Contohnya, free sex. Hewan jantan kalau sudah berahi terus di depannya ada anjing betina, tanpa pikir panjang langsung lah dikejar. Disini Tuhan membedakan kita dengan binatang, dengan cara setia pada satu orang saja, bukan satu jenis saja. Karena jenis itu kan cuman ada dua. Nah, jaman sekarang, orang malah bangga kalau udah 'tidur' dengan 10 orang atau lebih. Sekali tertarik, tanpa pikir panjang, langsung 'tidur' even baru kenal. Padahal kan tujuan awalnya Tuhan memberikan sex untuk membuat manusia mempunyai banyak keturunan. Nah jadi tidak bisa dibedakan, masih untung fisiknya berbeda.

Nah, dalam minggu - minggi ini adalah minggu tersibuk sepanjang sejarah perkuliahan saya, apalagi ada pelajaran yang simple tetapi menyita waktu sangat amat banyak sekali. Bisa tidur subuh, mandi malem, sampai bangun pagi - pagi melek. Nah apalagi dituntut untuk menghadapi berbagai macam orang dan didukung badan yang kalau badannya ga kuat, bisa sakit - sakitan. Mulai deh kelemahan manusia muncul, gampang emosi. Termasuk saya. Makannya kalau ga minta Tuhan sound of mind sih mungkin udah lebih meledak kayak bom atom deh ini. Tapi saya belajar bagaimana memanage emosi. Karena emosi berasal dari cara pandang yang salah. Contohnya, kalau hidup ini dilihat dari kesusahannya, tantangannya, problemnya, orang pasti emosian dalam menghadapi kehidupan ini. Sekalinya seneng, sampai lebay, sekalinya sedih bener - bener kayak udah mau bunuh diri. Nah kalau dilihat dari hasilnya, goalnya, kesuksesannya, emosi yang baik pasti terbentuk, jadi semangat, bahagia, passionate, berenergi.

Ada sebuah kejadian yang baru terjadi minggu ini. Belum lama, di pasar deket rumah ada kejadian yang cukup membuat orang - orang kampung sebelah berkumpul. Jadi, awalnya keadaan jalan saat itu cukup padat dan menyebabkan kemacetan kecil. Kemacetan inilah yang menyebabkan seorang supir truk kesal dan menyelip dengan kecepatan yang tidak sesuai. Akibatnya, salah satu rumah penduduknya lah yang menjadi korban kelalaiannya. Atap rumahnya pun roboh. Singkat kata, sang pemilik rumah ini keluar dan langsung memaki - maki si supir truk setelah melihat keadaan istana mungilnya itu. Salah seorang dokter di puskesmas pun melewati daerah kejadian itu. Tanpa berpikir ingin terjun ke keadaan itu untuk membuat keadaan lebih baik, si dokter itu melewati panasnya jalan itu. Setelah sampai di puskesmas tempat dia bekerja, ada orang yang memanggil si dokter tersebut dan berkata, "Dokter X, cepat ke daerah pasar, katanya ada orang darah tinggi sampai dia pingsan." Tidak mau memperparah kesehatan si korban yang belum diketahui itu, langsunglah dokter X itu tancap gas menuju ke daerah pasar yang jaraknya hanya 300 m itu. Sampai disana, lebih ramai lagi ternyata orang yang datang, dan ternyata sebabnya adalah sang pemilik rumah itu diketemukan tak bernyawa lagi. Karena saking marahnya, darah tingginya naik dan pembuluh darah di otaknya pun pecah.

Emosi yang tak terkendali memang tidak ada untungnya. disini saya pun belajar untuk melihat masalah dari berbagai sisi. out of the box. bagaimana saya memposisikan diri saya sebagai pihak - pihak yang terpaut. Saya cukup belajar banyak tentang mengendalikan emosi dari cerita itu. Bahkan kerugiannya adalah maut. Yang dirugikan bukan diri sendiri, tapi ya keluarga juga, teman - teman, maupun society. Humans do have emotion yet emotion management skill indeed.

No comments:

Post a Comment

WELCOME to my BLOG

 = get your chips and read enjoyingly  =

Today's quote

happy with your life. Express it. enjoy every shits.

Search This Blog